Sunday, September 30, 2012

Cihuy.... Majalah Eiger Adventure Edisi September / October sudah terbit


Media Eiger yang paling saya tunggu akhirnya muncul kembali : Majalah Eiger Adventure Edisi No. 63/ September - Oktober 2012. Saya mendapatkan kiriman majalah itu awal September silam dan baru sempat saya review hari ini. Majalah tersebut dikirim oleh Eiger untuk para anggota Eiger yang tergabung dalam EAC (Eiger Adventure Club). Dan saya tercatat sebagai salah satu anggotanya. Hehehe....

Majalah dwibulan Eiger ini berisi berita-berita yang berhubungan dengan kegiatan adventure outdoor di Indonesia. Dan Eiger terlibat dalam beberapa kegiatan tersebut.

Pada edisi kali ini, Eiger menampilkan 2 artikel yang cukup mengharukan : artikel tentang Pak Teo Tri Prasetya dan Pak Widjajono Partowidagdo (Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral). Pak Teo adalah pendaki senior Indonesia yang masih aktif mendaki walau usianya sudah melewati kepala 6. Sedangkan Pak Widjajono sendiri adalah menteri yang mencintai kegiatan pendakian. Pak Wi meninggal kala mendaki puncak Tambora April 2012 silam. Kedua artikel tersebut didedikasikan kepada dua orang terbaik Indonesia yang punya dedikasi dan perhatian tinggi terhadap alam Indonesia. Saya cukup terharu dan terkesan saat membaca tulisan yang ditulis oleh Adiseno tersebut.

Selain itu, ada pula artikel tentang kegiatan Seven Summit Indonesia, serta Petualangan 21 Srikandi Indonesia yang melakukan kegiatan bersepeda dengan rute Bandung - Jepara. Terakhir, ada informasi mengenai produk Eiger terbaru. Namanya Molten Rock Series. Dari gambarnya, bentuk tas seri ini sangat menarik karena menggunakan kombinasi berwarna merah dengan dasar warna tas hitam. Hmm... penasaran ni... apa secara fisik cukup "sangar" seperti nama serinya ya?  Meluncur ke EAS ah.....

Art # 116 Velocity - Adventurous Sandals from Eiger


Eiger sudah terlalu kadung dikenal sebagai merek tas adventure. Padahal selain tas, Eiger pun punya produk lain yang berhubungan dengan dunia outdoor, adventure, dan life-style, mulai dari topi, kupluk, bandana, kemeja, rompi, celana, sarung tangan, jam tangan, jas hujan, alat-alat pendakian (carabiner, sling, rope, torch, dll), sepatu, dan sandal. Kali ini saya akan mengupas Art # 116 Velocity yang merupakan salah satu produk sandal Eiger yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

Art #116 Velocity adalah sandal jepit dengan model yang sederhana namun bermakna. Upper sol (Sol bagian atasnya) menggunakan bahan karet tebal dengan model guratan seperti serat pohon, menimbulkan citra keras dan tegas seperti layaknya dunia adventure outdoor. Sedangkan bagian bawahnya menggunakan phylon yang juga kuat namun tidak kaku dan keras, serta tidak licin.

Berbeda dengan sandal umum yang datar, Velocity memiliki bentuk yang melengkung di tengah. Bentuk ini disengaja karena mengikuti bentuk kaki manusia yang cenderung melengkung di tengah. Selain itu, lengkungan dibuat dengan bentuk khusus yang telah dipatenkan oleh Eiger. Bentuk tersebut dibuat dengan tujuan untuk memberikan efek aerodinamis sehingga terasa lebih ringan saat berjalan di tanah keras maupun tanjakan.

Hal lain yang membuat sandal ini sangat diminati para Eigerian adalah busa yang digunakan untuk sandal ini cukup padat dan kuat, sehingga tahan lama dan awet, walau digunakan untuk kegiatan outdoor yang ekstrim sekalipun. Tali jepitnya pun juga kuat, sehingga tidak mudah sobek.

Sandal Velocity yang saya kenakan sudah mengikuti saya melakukan perjalanan ke mana saja, Mulai dari mal berlantai ubin yang licin, tanah berlumpur di Lembang, hingga nyemplung di Danau Situ Patenggang dan Pantai Marina. Usianya pun sudah lebih dari 1 tahun, namun masih tetap kuat dan mantap untuk dipakai hingga hari ini.

Overall, sandal Velocity adalah sandal klasik legendaris yang sudah menjadi sandal paten Eiger yang terkenal kuat dan awet. Puas banget deh pake sandal Eiger....


Sunday, September 23, 2012

Art # 1155 - Excelsior 75L

Ekspresi pertama yang muncul dari saya saat melihat tas ini adalah, "Cool...!!!"

Yep... yep.... ransel petualang (adventure racksack) keluaran Eiger ini punya model yang klasik banget. Secara fisik, ransel bernuansa hijau tua dan hitam ini sangat "army look". Berbahan kombinasi poly, cordura, dan oxford yang lembut namun kuat, ransel ini sangat kokoh untuk digunakan dalam kegiatan outdoor.

Tidak ada aplikasi canggih ataupun ribet yang digunakan pada ransel Excelsior ini. Identitasnya pun menggunakan bordir warna putih yang sangat menonjolkan sensasi tas klasik Eiger era 90an. Walau demikian, fungsinya cukup komplit dan multifungsi. Selain tempat air minum, juga terdapat kantong-kantong yang cukup banyak untuk menyimpan peralatan outdoor seperti tambang, kapak, palu, dan lain-lain.

Mungkin yang cukup diapresiasi dari tas ini adalah back-system ransel ini yang cukup kokoh dengan pengerjaan yang rumit. Saat saya kenakan, ransel ini terasa kokoh, dan secara umum tidak seberat ransel adventure merek lain pada umumnya.

Overall, ransel Art #1155 adalah ransel outdoor adventure yang cukup baik. Kekurangannya masih pada tali-temali yang ada pada ransel ini yang - bagi orang-orang bertipe simpel sepert saya - mungkin sedikit "mengganggu". Buat orang yang mencari tas yang durabel (kuat) dan sangat komplit untuk mendukung kegiatan outdoor, tas ini memang keren banget.

NORDWAND - The Greatest Adventure Movie for All Adventurers

Beberapa waktu lalu (tepatnya tanggal 20 September 2012), saya mendapatkan kesempatan untuk menonton film produksi Jerman berjudul Nordwand. Dari judulnya, Anda mungkin sudah bisa menebak kalau film ini berhubungan dengan petualangan.

Ya, benar. Nordwand sendiri dalam bahasa Inggris adalah "North Face" (Wajah Utara), sebutan untuk bagian utara Gunung Eiger yang terletak di Jungfrau, Swiss. Dan seperti para Eigerian ketahui, Gunung Eiger adalah gunung yang menjadi simbol dan inspirasi nama produk tas Eiger.

Dalam sejarah, North Face adalah bagian paling berbahaya dari Gunung Eiger yang hingga hari ini masih sulit sekali untuk ditaklukkan. Sejak tahun 1935 - ketika North Face pertama kali didaki oleh pendaki muda berdarah Jerman asal Bavaria Karl mehringer dan Max Sedlmeyer - hingga hari ini setidaknya sudah ada 64 pendaki yang tewas, sehingga tidak jarang sisi utara Gunung Eiger tersebut disebut juga dengan "The Murderous Wall" (Mordwand).

Film yang saya tonton tersebut merupakan film yang diangkat dari kisah nyata salah satu usaha pendakian Nordwand yang paling fenomenal dan dikenang sepanjang masa yang dilakukan oleh 2 orang Jerman - Andreas Hinterstoisser dan Toni Kurz - pada tahun 1936.

Dalam film berdurasi 127 menit tersebut, diceritakan tentang dua orang sahabat yang juga prajurit Jerman yang menyukai kegiatan climbing, Mereka adalah Toni Kurz (diperani Bennoi Furmann) dan Andreas Hinterstoisser (Florian Lukas). Keduanya terobsesi untuk menaiki bagian Utara Gunung Eiger yang mereka kenal dengan sebutan Nordwand karena saat itu belum banyak pendaki yang berhasil menaklukkan bagian tersebut. Selain hobi, mereka memiliki obsesi untuk bisa dikenal sebagai pahlawan karena - jika berhasil mendaki Nordwand - mereka akan menjadi orang Jerman pertama yang berhasil menaklukkan Nordwand.

Dengan berbekal foto dan pengalaman mendaki, mereka berdua pun memulai pendakian. Saat pendakian, mereka "dibuntuti" oleh dua orang pendaki asal Austria - Willy Angerer (diperani Simon Schwarz) dan Edi Reiner (Geor Friedrich) - yang juga memiliki obsesi yang sama dan terus mengikuti rute yang diambil Toni dan Andreas.

Ketegangan mulai terjadi mana kala keempat orang tersebut sudah tiba di tengah-tengah gunung. Udara yang tidak bersahabat, Edi yang kakinya terluka setelah terjepit bebatuan gunung, serta peralatan yang sangat minim, menyebabkan satu persatu dari mereka tewas. Hingga akhirnya Toni menjadi satu-satunya pendaki yang tersisa, setelah tergantung selama 24 jam serta dihempas badai salju yang luar biasa dasyat. Ketika akan ditolong, tim penolong tidak membawa tali yang cukup panjang. Akibatnya Toni tidak bisa diselamatkan dan dia hanya bisa tergantung beberapa meter saja di atas para penolongnya. Tidak ada orang yang bisa melakukan apapun selain melihat Toni yang sekarat mati perlahan-lahan.


Film yang disutradarai Phillip Stolzl ini tidak saja indah dan menakjudkan dari segi sinematografi, namun juga kuat dalam cerita (walau ending-nya tidak "happy end", seperti kejadian sebenarnya). Tidak heran film ini meraih banyak penghargaan dalam gelaran German Film Award 2009, yaitu untuk kategori Best Cinematography, Best Sound, Best Production Design, Best Screenplay, dan Best Sound Editing.

Film yang didistribusikan di negara lain dengan judul North Face ini merepresentasikan semangat juang yang pantang menyerah serta semangat pendaki sejati. Keras. Penuh tantangan. Dan tak kenal lelah. Itulah semangat Eiger. Saya merasakan semangat yang mendalam itu selama menonton film ini. Semoga Anda pun merasakan hal yang sama seperti saya.



Saturday, September 22, 2012

Art # 2074 - Simply Bagpack

Salah satu tas Eiger "classic black" yang cukup menarik perhatian saya adalah Artikel #2074 - Snap 01. Sejujurnya tas ini adalah tas yang sangat sederhana dari segi penampilan. Tidak memiliki pernak-pernik yang berlebihan (inilah yang membuat saya menyukai tas ini....), namun memiliki fungsi yang baik sebagai tas travelling.

Di bagian depan, tas ini hanya menggunakan logo kecil yang terbuat dari perak. Tidak terlalu mencolok, namun sangat berciri Eiger, sehingga dapat dipastikan jika dikenakan oleh pengguna, dari jarak jauh pun orang sudah bisa menduga jika tas itu adalah tas Eiger. Di bagian depan bawah tas terdapat busa tipis yang dibentuk seperti bentuk ingsang. Cukup terlihat futuristik dan elegan, sehingga memunculkan spirit aktif dan berjiwa pemberani.

Tidak banyak kompartemen di dalam tas ini karena memang difungsikan sebagai bagpack travelling, sehingga dapat memuat pakaian dan perlengkapan travelling jarak pendek.

Yang menarik adalah bagian belakang tas di mana menggunakan Eiger Back System yang terbilang cukup sederhana namun efisien. Back system tersebut terbuat dari bahan busa foam tipis yang padat. Di bagian tengahnya terdapat tulisan "Eiger", sedangkan sisi kiri dan kanannya terdapat cukup banyak tonjolan berbentuk persegi empat yang tengahnya mencekung ke bawah. Jika diamati dengan seksama, tonjolan tersebut sebenarnya membentuk punggung manusia.

Tadinya saya berpikir tonjolan tersebut akan sangat mengganggu. Namun .... hey... justru sangat jauh dari dugaan saya. Ternyata bentuk back-system seperti itu berfungsi agar udara bisa mengalir dengan baik di bagian punggung sehingga punggung masih dapat berespirasi, tidak cepat panas, dan kalaupun pengguna berkeringat, keringatnya dapat berkurang akibat aliran udara tersebut. Saya bisa katakan teknik ini cukup sederhana dan sangat efektif. Love it.....!!!!

Overall, Artikel 2074 ini adalah tas travelling yang nyaman dan cukup pas digunakan bagi orang-orang yang senang berpergian jarak dekat. Bentuknya sederhana, ukurannya yang tidak terlalu besar, dan tidak terlalu berat, menjadi pertimbangan mengapa tas ini patut untuk dimiliki.



Art # 1170 - Wonderlust 75L

Melakukan perjalanan jauh menembus hutan belantara tentunya butuh kesiapan mental dan fisik yang baik, serta perlengkapan yang lengkap. Untuk dapat menampung perlengkapan tersebut, dibutuhkan tas yang cukup besar, kuat,dan enak untuk dibawa selama perjalanan jauh tersebut.

Baru-baru ini, saya "jatuh hati" dengan tas ransel (racksack) Eiger berartikel #1170 - Wonderlust. Tas yang dibuat dengan kombinasi warna Merah, Abu, dan Hitam ini terbilang cukup gagah. Seperti ransel pada umumnya, tas ini tidak memiliki banyak kompartemen karena memang diperuntukkan untuk perjalanan outdoor jarak jauh. Paling kompartemen yang dimiliki adalah untuk menyimpan cover bag (penutup tas) di bagian atas ransel.

Bagian dalam tas ini menggunakan bahan Oxford anti air yang cukup baik. Tidak tebal dan kaku, sehingga terlihat sangat fleksibel. Isinya cukup besar (75 Liter) sehingga dapat mengisi pakaian dan perlengkapan travelling hingga 5-7 hari. Ada tempat untuk menyimpan botol minum yang tersembunyi di bagian belakang tas.

Dan sekali lagi, saya terkesan dengan back system Eiger yang sangat inovatif : menggunakan bahan poly foam warna kuning yang membentuk tonjolan-tonjolan yang berfungsi untuk mengalirkan udara ke bagian punggung saat pengguna menggendong tas, sehingga terasa nyaman untuk digunakan. Teknologi ini disebut dengan Aeronobus Back System. Saya merasakan kenyaman yang lumayan baik saat mencoba menggendong tas ini dan melakukan "perjalanan kecil" menaiki serta menuruni bukit-bukit kecil di sebuah kawasan wisata di daerah Lembang, Bandung. Sayangnya, mungkin karena busa yang digunakan terlalu tebal, saya merasa ada ganjalan yang sedikit "mengganggu" punggung saat meloncat melewati kali-kali kecil.

Tas ini dilengkapi peluit yang dipasangkan di buckle depan (di dada) yang dapat berfungsi sebagai panduan manakala kita tersesat di tengah hutan.

Secara umum, ransel ini cukup mampu menjawab kebutuhan para traveller yang punya hobi berjalan menembus hutan atau melakukan kegiatan outdoor. Hanya saja kekurangan dari ransel ini adalah dari segi penampilannya yang tampak rumit. Pita webbing yang terjuntai-juntai mungkin sedikit mengganggu bagi orang-orang yang menyukai kerapian dan penampilan yang simpel. Busa pada back-system dan sayap tas (wing bag) yang tebal pun terasa cukup merepotkan jika tas ini dikenakan oleh orang-orang bertubuh tambun (seperti saya....^_^....). 


Tuesday, September 11, 2012

Eiger Go Green .... In Real Action ....

Ketika perusahaan-perusahaan lain baru sebatas mencanangkan program "Go Green", ternyata - tanpa banyak basa-basi - Eiger sudah melakukan program "Go Green" sejak 3 tahun lalu. Hal ini baru saya ketahui kemarin (11 September 2012) saat mendapatkan kesempatan berkunjung ke salah satu lahan penyemaian tanaman milik Eiger di Lembang.

Di lahan seluas setengah lapangan sepak bola tersebut, terdapat ratusan ribu bibit tanaman - beberapa di antaranya adalah tanaman langka - yang sedang dibudidayakan. Usia tanaman yang ada di sana cukup beragam, mulai dari seminggu hingga tiga bulan. Beberapa tanaman langka yang dibudidayakan di sana adalah Pancasila (Tabebuia rosea), Mahoni Uganda (Khaya antotheca), Dadap Blendung (Erytrina sp), Lame (Alstonia scolaris), Sapu Tangan (Maniltoa gemifara), Pucuk Merah (Syzigtum oleina), dan lain-lain.

Selama tiga tahun terakhir ini, Eiger telah mengirimkan jutaan tanaman dan pohon ke seluruh Indonesia guna pelaksanaan program penghijauan Indonesia. Salah satu prestasi Eiger yang - menurut saya - cukup luar biasa adalah pengiriman tiga juta pohon untuk penghijauan Pulau Samosir yang dilakukan Eiger di tahun 2012 ini. Selain Pulau Samosir, beberapa pulau lain di Indonesia yang sedang mengalami krisis pohon akibat penebangan liar pun sedang menjadi perhatian Eiger. Diharapkan dalam waktu dekat, dengan bekerja sama bersama aparat pemerintah setempat, Eiger dapat melakukan penghijauan kembali daerah tersebut.

Kita pun - para Eigerian - dapat turut serta dalam kegiatan penghijauan Indonesia dengan menanami halaman dan lingkungan sekitar menggunakan berbagai tanaman dan pepohonan. Jika kita tidak tahu dan bingung mencari bibit pohon atau pun tanaman untuk menanam di lingkungan, jangan kuatir. Karena sejak Agustus lalu, Eiger telah menggelar program "Tree Adoption" di mana untuk setiap pembelian tas atau pun semua produk Eiger senilai Rp 100.000, para konsumen Eiger mendapatkan bibit pohon yang dapat digunakan untuk ditanam di halaman dan lingkungan sekitar.

Dengan diselenggarakannya program ini, Eiger berharap kita bersama-sama dapat tetap menghijaukan lingkungan kita. Sehingga program "Go Green" tidak hanya sekedar wacana atau "lip-service" namun juga benar-benar ada gebrakan nyatanya.

Program ini akan terus berjalan dan diharapkan Indonesia dapat tetap menjadi "Paru-paru Dunia" agar hidup kita menjadi lebih baik.

Sukses untuk program "Go Green"-nya ya, Eiger.....




Sunday, September 9, 2012

Art # 2079 - The Fabulous Flaming Red

Saat masuk ke Eiger Adventure Store (EAS) yang berlokasi di Jalan Cihampelas No. 22 beberapa waktu lalu, mata saya langsung tertuju pada tas "back-pack" yang tergantung di dinding etalase sebelah kanan. Di antara semua tas yang didominasi warna hitam, tas Artikel # 2079 yang didominasi warna merah dengan kombinasi webbing, puller, dan buckle warna abu-abu ini terlihat cukup elegan dan "wah".

Tas yang didesain untuk kegiatan outdoor seperti hiking ini cukup pas dan nyaman digunakan. Bagian pundaknya cukup pas dan seimbang. Yang paling menarik adalah "back-system" tas ini menggunakan EBS (Eiger Breathable System), yang dirancang unik. Bentuk back-system yang menyerupai kontur punggung orang ini tidak membuat punggung pengguna ketarik ataupun terganggu (karena berkeringat) saat dipakai lama, namun justru meringankan pengguna terutama setelah dipakai dalam waktu yang cukup lama. Hal ini tampaknya disebabkan oleh mudahnya udara mengalir (karena banyak rongga di "back-system") sehingga kulit masih bisa "bernafas" dan tidak membuat punggung cepat panas.

Selain itu, tas ini memiliki Hydroflask Compartment yang didesain khusus untuk menyimpan botol minuman. Kompartemen minuman ini cukup pas untuk menyimpan botol minuman ukuran standar (1 - 1.5 liter).

Karena didesain untuk kegiatan outdoor, maka tas ini tidak memiliki banyak kompartemen asesoris serta kompartemen laptop di dalamnya. Keliatanny hal ini disengaja agar tas lebih ringan dan fungsinya sebagai tas outdoor lebih optimal.

Tas "merah menyala" ini adalah tas yang "gue banget" untuk kegiatan outdoor. Sangat membantu sekali untuk kegiatan outdoor yang tidak membutuhkan banyak kompartmen penyimpanan barang. Bobotnya pun tidak terlalu berat (sekitar 1.2 kg kondisi kosong) sehingga pengguna pun tidak merasa "berat" saat membawa tas yang mendukung kegiatan adventure mereka.


Friday, September 7, 2012

Welcome to EIGER FREAK ...

Buat Para Eigerian (sebutan untuk penggemar produk Eiger), para adventurer, dan teman-teman pembaca awam, saya ucapkan : Selamat Datang di "Eiger Freak".

"Eiger Freak" didedikasikan kepada para penyuka produk Eiger dan Anda sekalian yang menyukai kegiatan outdoor, ataupun aktivitas ekstrem.

Sebagai informasi, Eiger adalah merek produk adventure yang sangat populer di Indonesia. Produk adventure yang dimaksud mencakup produk pendukung adventure dan kegiatan outdoor (tas, tenda, carabiner, sling, dll), hingga produk life-style (kaos, topi, kemeja, celana panjang, sepatu, sandal, dll).

Dalam "Eiger Freak", Anda akan temukan ulasan detil mengenai produk-produk pilihan Eiger. Apa saja produk unggulannya? Apa kelebihannya? Apa kekurangannya? Semua dijabarkan lengkap di sini....

So... let's get started....